Kepala Sekolah Sebagai Wirausahawan (Interprenuer)



    Kepala Sekolah Sebagai Wirausahawan (Interprenuer)
Agar sekolah tidak terperangkap dalam rutinitas yang menjemukan, kepala sekolah diharapkan memiliki komptensi sebagai wirausahawan. Dengan bekal tersebut akan menempatkan lingkungan sekolah sebagai ajang kreativitas yang memberi nilai positif bagi inovasi siswa dan guru.
Gordon sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2002;38) menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi yaitu (1) pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, (2) pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu, (3) kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya, (4) nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang, (5) sikap (attitude), yaitu perasaan senang-tidak senang, suka-tidak suka atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar, dan (6) minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.

Kepala sekolah yang kompeten adalah kepala sekolah yang memiliki pengetahuan (knowledge). Pengetahuan yang dibutuhkan adalah pengetahuan tentang organisasi dan tata cara mengelola organisasi dengan baik. Selanjutnya pengetahuan tentang system sosial, hal ini dibutuhkan mengingat sekolah sebagai organisasi memiliki banyak anggota yang terikat satu dengan lainnya sehingga menciptakan system social sekolah yang unik. Pengetahuan yang juga harus dimiliki adalah pengetahuan dalam mengelola pembelajaran, pengembangan kurikulum, peningkatan potensi siswa dan berbagai komponen lain yang mampu melahirkan sekolah berkualitas.
Kepala sekolah juga perlu membekali diri dengan pemahaman (understanding) yang mendalam terhadap terciptanya sekolah unggul. Kepala sekolah haruslah sosok yang memiliki kemampuan kognitif, dan afektif yang lebih baik dari anggota kelompok lainnya. Tanpa didukung oleh pemahaman akan mempersulit dalam pengambilan kebijakan atau kesimpulan maupun dalam penyusunan strategi kerja organisasi.
Kemampuan atau skill mutlak dibutuhkan oleh kepala sekolah, karena skill yang dimiliki berperan positif terhadap pencapain tujuan. Skill yang dimaksud adalah kecakapan individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan sebagai kepala sekolah. Kepala sekolahyangkompeten adalah kepala sekolah yang membekali diri dengan value, sehingga mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang layak dicontoh dan digugu oleh bawahan dan siswa. Baik dari segi perilaku maupun dari kaidah kelayakan dalam bergaul dengan sesama.
Kemampuan mengelola sikap (attitude), menjadi factor penentu keberhasilan kepala sekolah mengelola bawahan. Sikap yang ditampilkan dalam bentuk perilaku merupakan gambara perasaan senang-tidak senang, suka-tidak suka atau reaksi terhadap guru maupun pegawai. Sikap positif dan menghargai akan memberi peningkatan dukungan guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Sebaliknya sikap membenci atau tidak suka akan memperoleh penolakan dari guru. Agar keberadaan attitude dapat mendukung peningkatan kinerja kepala sekolah, perlu adanya keterampilan dalam menampilkan mimik muka yang mampu menyengkan sesama serta perilaku yang menghormati terhadap bawahan.
Komptensi lain yang secara intens memberi warna dalam kepemimpina kepala sekolah adalam minat, kepala sekolah yang kurang berminat dengan jabatan yang dimiliki, akan kurang optimal dalam melaksanakan tugas. Sebaliknya kepala sekolah yang dibekali minat kerja tinggi, akan bersedia mencurahkan waktu dan pikirannya untuk membangun organisasi sekolah yang kondusif dan berkualitas.
Kompetensi kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinan di sekolah harus bisa membuat suasana sekolah nyaman dan menarik
Previous
Next Post »
Thanks for your comment